Haemocytometer adalah perangkat yang awalnya dirancang untuk
perhitungan sel darah. Digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel
mikroskopis lainya
Haemocytometer terdiri dari atas :
1.
Pipet thoma
2.
Kamar hitung
3.
Deck glass
4.
Aspirator
1. Pipet thoma erytrosit
Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel
darah dengan pengenceran 100 kali atau 200 kali.
Didalam pipet ini terdapat sebutir bola
yang berwarna merah dan berguna untuk mencampurkan darah dengan reagen yang
digunakan, pada batang kapiler terdapat garis – garis yang menandakan jumlah
perbandingan volume ( 0,5 ; 1 ; dan 101). Angka angka ini menunjukan jumlah
pengenceran atau perbandingan volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan
larutan pengencer sampai angka 101 sehingga pengenceran 1/101, tetpai karena
yang mengandung darah dari angka 1 sampai 100, maka pengenceran tetap 1/100
kali. Sehingga pada saat dimasukkan ke bilik hitung kita harus membuangnya
sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan pengencer yang
tidak mengandung darah.
2.
Pipet
thoma lekosit
Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel
darah putih dengan pengenceran sampai 10 kali atau 20 kali.
Didalam pipet ini terdapat sebutir bola
yang berwarna putih dan berguna untuk mencampurkan darah dengan reagen yang
digunakan, pada batang kapiler terdapat garis – garis yang menandakan jumlah
volume (0,5 ; 1 ; dan 11) angka – angka ini menunjukan jumlah pengenceran atau
perbandingan volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan
pengencer sampai angka 11 sehingga pengenceran 1/11, tetapi karena pengenceran
terjadi didalam ruangan yang terisi bola yaitu 1 sampai 11 sehingga volumenya
10 kali dan dari 0 sampai angka 1 tidak mengandung darah. Jadi jumlah
pengenceran tetap 1/10 atau 10 kali maka pada saat dimasukan ke bilik hitung
kita harus membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan
larutan pengencer yang tidak terencerkan.
Macam – macam kamar hitung
1. Kamar Hitung Original Neubauer
2. Kamar Hitung Improved Neubauer
3. Kamar Hitung Burker
4. Kamar Hitung Turk
5. Kamar Hitung Thoma
6. Kamar Hitung Fucsh – Roshenthal
7. Kamar Hitung Tatai
8. Kamar Hitung Speirs-Levy
Dari macam-macam kamar hitung diatas, yang paling banyak dipakai
adalah bilik hitung Improved Neubauer yang berukuran 3mm x 3mm,
karena permintaan pemeriksaan yang paling banyak adalah pemeriksaan eritrosit
dan lekosit seperti gambar di bawah ini.
1.
Bilik Hitung Neubauer Improved
Luas seluruh
bidang kamar hitung : 3 mm x 3 mm
Improved Neubauer di bagi
menjadi : 9 kotak besar (1 x 1) mm2.
Kotak besar
= 1 x 1 mm2
dan dibagi menjadi 25 kotak
Kotak sedang
= ¼ x ¼ mm2 dan
dibagi menjadi 16 kotak kecil
Kotak kecil
= 1/20 x
1/20 mm2
Tinggi
= 1/10 mm.
Perhitungan untuk leukosit
Koreksi Volume (KV) = p x 1 x
t x jumlah kotak mm3
= ¼ x ¼ x 1/10x64
= 64/160 mm3 = 1 /2,5mm3
= 2,5 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel Lekosit adalah :
= P x V x N = 10 x 2,5 x N
= 25 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil
lagi, misalnya dihitung dalam satu kotak besar (16 kotak kecil).
Volume (V)
= p x l x t
x jumlah kotak mm3
= ¼ x ¼ x 1/10 x 16
= 16 x 160 mm3 = 1/10 mm3
= 10/ mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel Lekosit adalah :
= P x V x N = 10 x 10 x N
= 100 N/mm3.
Perhitungan untuk Eritrosit
Volume (V)
= p x l x t
x jumlah kotak mm3
= 1/20 x 1/20 x 1/10 x 80 kotak = 1/50 mm3
= 50 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel Lekosit adalah :
= P x V x N = 100 x 50 x N
= 5000 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi,
misalnya dihitung dalam satu 40 kotak kecil.
Volume (V)
= p x l x t
x jumlah kotak mm3
= 1/20 x 1/20 x 1/10 x 40 kotak = 1/100 mm3
= 100 /mm3 (karena satuan darah per mm3).
----® Sehingga
jumlah satuan sel eritrosit adalah :
= P x V x N = 100 x 100 x N
= 10.000 N/mm3.
Prinsip perhitungan untuk
kamar hitung lainnya sama seperti improved Neubauer yang berbeda hanya
ukurannya saja, hal ini disesuaikan dengan jenis sel yang diperiksa, artinya
kalau kalau jumlah selnya banyak maka menggunakan ukuran yang kecil atau
sebaliknya.
2. Bilik Hitung Fuchs Roshenthal.
Luas seluruh bidang
kamar : 4 mm x 4 mm
dibagi menjadi
: 16 kotak besar ( 1 x 1 ) mm2
Kotak besar
= 1 x 1 mm2
dan dibagi menjadi 16 kotak sedang
Kotak
sedang = ¼ x ¼ mm2
Tinggi
= 2/10 mm.
3. Bilik Hitung Speirs-Levy
Luas seluruh bidang
kamar
: 5 mm
x 2 mm2
Kamar hitung ini dibagi
menjadi : 10 kotak besar ( 1x1) mm2
Kotak besar
= 1x1 mm2
dan dibagi menjadi 16 kotak sedang
Kotak sedang
= ¼ x ¼ mm2
Tinggi
= 2/10 mm.
Cara mengisi
kamar hitung
1. Letakkan
kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang
mendatar di atas meja.
- Kocoklah
pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus menerus (jangan samapai ada
cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
- Buang
semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian
sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca
penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut terisi cairan
perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
- Biarkan
kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar
leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung segera, simpan
kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi kapas basah.
Cara
menghitung sel :
1. Pakailah lensa objektif kecil
(pembesaran 10x). turunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma mikroskop.
meja mikroskop harus datar,
- Kamar
hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah objektif dan fokus
mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut. Dengan sendirinya
leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
- Hitunglah
semua leukosit yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut
“seluruh permukaan yang dibagi”.
- Mulailah
menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah
dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung
garis suatu bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah
kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang
menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.
Pipet LED
Berguna
untuk pemeriksaan Laju Endap Darah
-panjang 30
cm, diameter 2,5 mm, skala 0-200 ( skala 200 berada di ujung bawah pipet)
Berguna
untuk pemerikssan hematokrit cara makro dan LED cara wintrobe
-panjang 12
cm, diameter 2,5 ml
-mempunyai 2
skala :
o Skala putih ( 10-0 ) untuk penetapan
Ht makro
o Skala merah ( 0-10 ) untuk penetapan
LED wintrobe
Haemometer adalah seperangkat alat yang digunakan
untuk pemeriksaan hb sahli.
Haemometer terdiri dari
- Pipet hb
- Batang standart
- Tabung pengencer
- Batang pengaduk
- Aspirator
Alat yang biasanya digunakan untuk tempat pembuatan
preparat apus darah, tempat sediaan mikroskopis, dan tempat pemeriksaan masa
pembekuan cara objek glass
Pipet Hb
Deck glass/cover
Berguna untuk menutup sediaan mikroskopis dan menutup
kamar hitung. Kaca penutup khusus untuk
kamar hitung biasanya lebih tebal daripada kaca penutup biasa, tetapi
sewaktu-waktu kita bisa menggunakan kaca penutup yang biasa. Untuk menentukan
tinggi antara penutup dengan kamar hitung yaitu 1/10 mm ditunjukkan dengan
adanya warnapelangi yang disebut cincin newton.
Spreader
Urinometer
Pipet volume
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet
pump untuk menyedot larutan.
Pipet
ukur
Pipet ukur merupakan alat utk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.
Labu takar
Labu ukur adalah sebuah
perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen
ini digunakan utk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat
ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya
digunakan dlm ukuran yg terbatas hanya sbg sampel dgn menggunakan pipet. Dalam
sistem pengenceran, untuk zat yg tidak berwarna, penambahan aquadest sampai
menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yg berwarna,
penambahan aquadets hingga dasar meniskus yg menyentuh leher labu ( meniskus berada
di atas garis leher ). Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus
dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat - zat yang tidak
dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun,
labu ukur yang kering sangatlah baik utk digunakan. Dalam rangka melakukan
kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer
atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak
bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena
inilah cara pembelian yg plg ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu
pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya hrs diencerkan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan
suatu larutan dgn molaritas tertentu: - Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam
sebuah labu volumetri ( labu ukur ). -Ditambahkan air suling. -Campuran
digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan
air lagi ,digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati - hati sampai
volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
-Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
Buret
Buret adalah sebuah
peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan
sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah
reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen
titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan
0,05 cm Menggunakan buret Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian
pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat
sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan
cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga
mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis.
Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian
bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang
tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke
labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan
membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
Cawan
petri
Cawan Petri atau telepa
Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau
kaca yg digunakan utk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yg
ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius
Richard Petri (1852-1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Alat ini
digunakan sebagai wadah utk penyelidikan tropi dan juga utk mengkultur bakteri,
khamir, spora,atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah
sekali pakai untuk kultur bakteri
Batang
L
Untuk meratakan suspensi ke media yang ada di
dalam cawan petri.
Erlenmeyer
Erlenmeyer Berfungsi utk menampung larutan,bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dpt digunakan utk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades, kultivasi mikroba dlm kultur cair, dll. Terdapat
beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yg dpt ditampungnya yaitu 25 ml, 50
ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
Beker glass
Beker atau kadangkala
disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk:
-mengaduk - mencampur - memanaskan cairan yg biasanya digunakan dlm
laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan
tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker
dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker
yang digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat
lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yg
reaktivitasnya rendah. Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah
kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang
terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai
contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yg
mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL.
Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. Beker berbeda dgn labu laboratorium
terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih
sering digunakan dlm percobaan kimia dasar. Beker dlm berbagai ukuran volume
Gelas
ukur
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer,
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat
mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan
Kaca arloji
Berguna
untuk penutup gelas kimia saat memanaskansampel, wadah saat menimbang bahan
kimia, wadah untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Botol timbang
Berguna
untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan
pasta, dan yang bersifat higroskopis.
Corong gelas
§ Membantu memasukkan larutan dalam
wadah bermulut kecil
§ Sebagai alat pembantu dalam
melakukan penyaringan
Corong pisah
Berguna
untuk memisahkan cairan dari cairan yang lain berdasarkan perbedaan berat
jenisnya.
Labu didih
Berguna
untuk wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya
pemanasan yang dirangkai dengan pendingin balik.
Eksikator/desikator
- Tempat menyimpan sampel yang
harus bebas air
- Mengeringkan dan mendinginkan
sample yang akan di gunakan untuk uji kadar air
Kondensor
Digunakan
untuk pendinginan uap panas atau cairan panas. Biasanya digunakan pada proses
refluks atau destilasi
Jenis
kondensor : Liebig (lurus), Graham, Dimroth (spiral), Allihn (bulat)
Pipet tetes (Pasteur Pippete)
Fungsinya sama dengan pipet ukur,
namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah
dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji
biokimia, dll.
Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi
dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.
Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau
aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur
menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan
agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan
tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak
terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu
dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an
efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.
Labu kjedhal
Labu
kjeldahl digunakan untuk destruksi saat praktikum analisis protein. Labu ini berbentuk bulat di bagian
bawahnya dengan mulut leher yang cukur lebar.
ANGGOTA
1.
FIRMA
YOVA P. (A102.08.027)
2.
GUSTIN
S. (A102.08.028)
3.
IMELDA
K.D (A102.08.033)
4.
INDRIANI
P.P (A102.08.034)