Senin, 17 September 2012

TUGAS INSTRUMENT ALAT GELAS 1B1

Haemocytometer adalah  perangkat yang awalnya dirancang untuk perhitungan sel darah. Digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel mikroskopis lainya
Haemocytometer terdiri dari atas :
1.       Pipet thoma
2.       Kamar hitung
3.       Deck glass
4.       Aspirator
Pipet thoma ada 2 yaitu :
1.       Pipet thoma erytrosit
 
Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel darah dengan pengenceran 100 kali atau 200 kali.
Didalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna merah dan berguna untuk mencampurkan darah dengan reagen yang digunakan, pada batang kapiler terdapat garis – garis yang menandakan jumlah perbandingan volume ( 0,5 ; 1 ; dan 101). Angka angka ini menunjukan jumlah pengenceran atau perbandingan volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengencer sampai angka 101 sehingga pengenceran 1/101, tetpai karena yang mengandung darah dari angka 1 sampai 100, maka pengenceran tetap 1/100 kali. Sehingga pada saat dimasukkan ke bilik hitung kita harus membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan pengencer yang
tidak mengandung darah.
2.       Pipet thoma lekosit
Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel darah putih dengan pengenceran sampai 10 kali atau 20 kali.
Didalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna putih dan berguna untuk mencampurkan darah dengan reagen yang digunakan, pada batang kapiler terdapat garis – garis yang menandakan jumlah volume (0,5 ; 1 ; dan 11) angka – angka ini menunjukan jumlah pengenceran atau perbandingan volume.
Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengencer sampai angka 11 sehingga pengenceran 1/11, tetapi karena pengenceran terjadi didalam ruangan yang terisi bola yaitu 1 sampai 11 sehingga volumenya 10 kali dan dari 0 sampai angka 1 tidak mengandung darah. Jadi jumlah pengenceran tetap 1/10 atau 10 kali maka pada saat dimasukan ke bilik hitung kita harus membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan pengencer yang tidak terencerkan.
Kamar hitung


 Macam – macam kamar hitung
1.       Kamar Hitung Original Neubauer
2.        Kamar Hitung Improved Neubauer
3.        Kamar Hitung Burker
4.       Kamar Hitung Turk
5.        Kamar Hitung Thoma
6.        Kamar Hitung Fucsh – Roshenthal
7.       Kamar Hitung Tatai
8.         Kamar Hitung Speirs-Levy
Dari macam-macam kamar hitung diatas,  yang paling banyak dipakai adalah bilik hitung Improved Neubauer  yang berukuran 3mm x 3mm, karena permintaan pemeriksaan yang paling banyak adalah pemeriksaan eritrosit dan lekosit seperti gambar di bawah ini.
1.        Bilik Hitung Neubauer Improved

Luas seluruh bidang kamar hitung : 3 mm x 3 mm
Improved Neubauer di bagi menjadi  : 9 kotak besar (1 x 1) mm2.
Kotak besar            = 1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 25 kotak
Kotak sedang         = ¼  x  ¼ mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak kecil
Kotak kecil             = 1/20 x 1/20 mm2
Tinggi                    = 1/10 mm.
Perhitungan untuk leukosit
Koreksi Volume (KV) = p x 1 x t x  jumlah kotak mm3
                              = ¼ x ¼ x 1/10x64
                              = 64/160 mm3 = 1 /2,5mm3
                              = 2,5 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
                                 ----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah :
                              = P x V x N = 10 x 2,5 x N
                              = 25 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam satu kotak besar (16 kotak kecil).
Volume (V)             = p x l x t x jumlah kotak mm3
                              = ¼ x ¼ x 1/10 x 16
                              = 16 x 160 mm3 = 1/10 mm3
                              = 10/ mm3 (karena satuan darah per mm3).
                                  ----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah :
                              = P x V x N = 10 x 10  x N
                              = 100 N/mm3.

Perhitungan untuk Eritrosit
Volume (V)             = p x l x t x jumlah kotak mm3
                              = 1/20 x 1/20 x 1/10 x 80 kotak = 1/50 mm3
                              = 50 / mm3 (karena satuan darah per mm3).
                                 ----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah :
                              = P x V x N = 100 x 50  x N
                              = 5000 N/mm3.
Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam satu 40 kotak kecil.
Volume (V)             = p x l x t x jumlah kotak mm3
                              = 1/20 x 1/20 x 1/10 x 40 kotak = 1/100 mm3
                              = 100 /mm3 (karena satuan darah per mm3).
                                  ----® Sehingga jumlah satuan sel eritrosit adalah :
                              = P x V x N = 100 x 100  x N
                              = 10.000 N/mm3.
Prinsip perhitungan untuk kamar hitung lainnya sama seperti improved Neubauer yang berbeda hanya ukurannya saja, hal ini disesuaikan dengan jenis sel yang diperiksa, artinya kalau kalau jumlah selnya banyak maka menggunakan ukuran yang kecil atau sebaliknya.
2.       Bilik Hitung Fuchs Roshenthal.
 
       
                             
Luas seluruh bidang kamar  : 4 mm x 4 mm
dibagi menjadi               : 16 kotak besar ( 1 x 1 ) mm2
Kotak besar            = 1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak sedang
Kotak sedang         = ¼ x ¼ mm2
Tinggi                    = 2/10 mm.
3.       Bilik Hitung Speirs-Levy

Luas seluruh bidang kamar               : 5 mm x 2 mm2
Kamar hitung ini dibagi  menjadi      : 10 kotak besar ( 1x1) mm2
Kotak besar            = 1x1  mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak sedang
Kotak sedang         = ¼  x  ¼ mm2
Tinggi                    = 2/10 mm.
Cara mengisi kamar hitung
1.     Letakkan kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang mendatar di atas meja.
  1. Kocoklah pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus menerus (jangan samapai ada cairan yang terbuang dari pipet saat mengocok)
  2. Buang semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3 – 4 tetes) dan kemudian sentuhkan ujung pipet (sudut 30 derajat) dengan menyinggung pinggir kaca penutup pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut terisi cairan perlahan-lahan dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
  3. Biarkan kamar hitung yang sudah terisi tersebut selama 2-3 menit agar leukkosit-leukosit mengendap. jika tidak akan dihitung segera, simpan kamar hitung tersebut dalam cawan peti tertutup yang berisi kapas basah.
Cara menghitung sel :
1.       Pakailah lensa objektif kecil (pembesaran 10x). turunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma mikroskop. meja mikroskop harus datar,
  1. Kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan di bawah objektif dan fokus mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tersebut. Dengan sendirinya leukosit-leukosit akan jelas terlihat.
  2. Hitunglah semua leukosit yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut “seluruh permukaan yang dibagi”.
  3. Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke kiri dan seterusnya. Kadang ada sel yang menyinggung garis suatu  bidang, sel-sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas haruslah di hitung. Sebaliknya sel-sel yang menyinggung garis sebelah kanan dan bawah tidak boleh dihitung.
Pipet LED
Berguna untuk pemeriksaan Laju Endap Darah
a.       Pipet Westergreen

-panjang 30 cm, diameter 2,5 mm, skala 0-200 ( skala 200 berada di ujung bawah pipet)

b.   Pipet Wintrobe

Berguna untuk pemerikssan hematokrit cara makro dan LED cara wintrobe
-panjang 12 cm, diameter 2,5 ml
-mempunyai 2 skala :
o   Skala putih ( 10-0 ) untuk penetapan Ht makro
o   Skala merah ( 0-10 ) untuk penetapan LED wintrobe
Haemometer 
Haemometer adalah seperangkat alat yang digunakan untuk pemeriksaan hb sahli.
Haemometer terdiri dari
-       Pipet hb
-       Batang standart
-       Tabung pengencer
-       Batang pengaduk
-       Aspirator
Objeck glass
Alat yang biasanya digunakan untuk tempat pembuatan preparat apus darah, tempat sediaan mikroskopis, dan tempat pemeriksaan masa pembekuan cara objek glass
Pipet Hb
Untuk menghisap darah pada pemeriksaan hb dengan volume 20 Cmm
Deck glass/cover
Berguna untuk menutup sediaan mikroskopis dan menutup kamar hitung. Kaca penutup khusus untuk kamar hitung biasanya lebih tebal daripada kaca penutup biasa, tetapi sewaktu-waktu kita bisa menggunakan kaca penutup yang biasa. Untuk menentukan tinggi antara penutup dengan kamar hitung yaitu 1/10 mm ditunjukkan dengan adanya warnapelangi yang disebut cincin newton.

Spreader
Digunakan untuk membuat hapusan darah.
Urinometer
Untuk mengetahui berat jenis urine yang akan diperiksa.
Pipet volume
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
Pipet ukur

Pipet ukur merupakan alat utk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan mengikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

Labu takar

Labu ukur adalah sebuah perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan utk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya digunakan dlm ukuran yg terbatas hanya sbg sampel dgn menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yg tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yg berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yg menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ). Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat - zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik utk digunakan. Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yg plg ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya hrs diencerkan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dgn molaritas tertentu: - Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ). -Ditambahkan air suling. -Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan air lagi ,digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati - hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu. -Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.

Buret

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm Menggunakan buret Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.

Cawan petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yg digunakan utk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yg ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852-1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Alat ini digunakan sebagai wadah utk penyelidikan tropi dan juga utk mengkultur bakteri, khamir, spora,atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri

Batang L


Untuk meratakan suspensi ke media yang ada di dalam cawan petri.

Erlenmeyer

Erlenmeyer Berfungsi utk menampung larutan,bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer dpt digunakan utk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dlm kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yg dpt ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.

Beker glass

Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk: -mengaduk - mencampur - memanaskan cairan yg biasanya digunakan dlm laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker yang digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yg reaktivitasnya rendah. Beker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yg mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. Beker berbeda dgn labu laboratorium terlihat dari sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering digunakan dlm percobaan kimia dasar. Beker dlm berbagai ukuran volume

Gelas ukur

 
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan
 Kaca arloji

Berguna untuk penutup gelas kimia saat memanaskansampel, wadah saat menimbang bahan kimia, wadah untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Botol timbang

Berguna untuk  menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan pasta, dan yang bersifat higroskopis.

Corong gelas

Berguna untuk :
§  Membantu memasukkan larutan dalam wadah bermulut kecil
§  Sebagai alat pembantu dalam melakukan penyaringan

Corong pisah

Berguna untuk memisahkan cairan dari cairan yang lain berdasarkan perbedaan berat jenisnya.

Labu didih

Berguna untuk  wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkai dengan pendingin balik.

Eksikator/desikator
Desikator atau Eksikator berfungsi sebagai:
  • Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
  • Mengeringkan dan mendinginkan sample yang akan di gunakan untuk uji kadar air
Kondensor
Digunakan untuk pendinginan uap panas atau cairan panas. Biasanya digunakan pada proses refluks atau destilasi
Jenis kondensor : Liebig (lurus), Graham, Dimroth (spiral), Allihn (bulat)
Pipet tetes (Pasteur Pippete)
 Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.
Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

Labu kjedhal
Labu kjeldahl digunakan untuk destruksi saat praktikum analisis protein. Labu ini berbentuk bulat di bagian bawahnya dengan mulut leher yang cukur lebar.

ANGGOTA
1.       FIRMA YOVA P. (A102.08.027)
2.       GUSTIN S.           (A102.08.028)
3.       IMELDA K.D        (A102.08.033)
4.       INDRIANI P.P     (A102.08.034)











1 komentar:

  1. aku analis juga ni, lok boleh sering pendapat n pengalaman, hubungi 087817233110, q butuh banyak referensi, karna baru semester 1,

    BalasHapus